Senin, 15 Oktober 2012

Perkembangan Telematika

Sejarah Telematika  

Telematika berasal dari bahasa Perancis “telematique” yang berarto telekomunikasi dan data.Istilah telematika pertama kali digunakan  pada tahun 1978 oleh Simon Nora dan Alain Minc dalam buku L'informatisation. Pengertian telekomunikasi adalah tehnik mengirim pesan dari suatu tempat ke tempat lain dan biasajnya berlangsung secara 2 arah.'Telekomunikasi' mencakup semua bentuk komunikasi jarak jauh, termasuk radio,fax,televisi,telepon, dan komunikasi data jaringan komputer. Pengertian informatika adalah mencakup struktur, sifat, dan interaksi dari beberapsa sistem yang dipakai untuk mengumpulkan data, memproses dan menyimpan hasil pemroswsan data serta menampilkandalam bentuk informasi. Pengertian Telematika sendiri lebih mengacu kepada industri yang berhubungan dengan penggunaan komputer dalam sistem telekomunikasi.Yang termasuk elematika ini adalah layanan dial up ke Internet maupun semua jenis jaringan yang didasarkan pada sistem telekomunikasi untuk mengirimkan data. Internet sendiri merupakan 
salah satu contoh telematika.  

Menurut Wikipedia, istilah telematika ini sering dipakai untuk beberapa macam bidang, sebagai contoh adalah: Integrasi antara sistem telekomunikasi dan informatika yang dikenal sebagai Teknologi Komunikasi dan Informatika atau ICT (Information and Communications Technology). Secara lebih spesifik,  ICT merupakan ilmu yang berkaitan dengan pengiriman, penerimaan dan penyimpanan informasi dengan menggunakan peralatan telekomunikasi.  

Secara umum, istilah telematika dipakai juga untuk teknologi Sistem Navigasi/ Penempatan Global atau GPS (Global Positioning System) sebagai bagian integral dari komputer dan teknologi komunikasi berpindah (mobile communication technology). Secara lebih spesifik, istilah telematika dipakai untuk bidang kendaraan dan lalulintas (road vehicles dan vehicle telematics) Di Indonesia, pengaturan dan pelaksanaan mengenai 
berbagai bidang usaha yang bergerak di sektor telematika diatur oleh Direktorat Jenderal Aplikasi Telematika. Direktorat Jenderal Aplikasi Telematika (disingkat DitJen APTEL) adalah unsur pelaksana tugas dan fungsi Departemen  di bidang Aplikasi Telematika yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. Fungsi Direktorat Jenderal Aplikasi Telematika (disingkat DitJen APTEL) meliputi: Penyiapan perumusan kebijakan di bidang e-government, e-business, 
perangkat lunak dan konten, pemberdayaan telematika serta standardisasi dan audit aplikasi telematika; Pelaksanaan kebijakan di bidang e-government, e-business, perangkat lunak dan konten, pemberdayaan telematika serta standardisasi dan audit aplikasi telematika; Perumusan dan pelaksanaan kebijakan kelembagaan internasional di bidang e-government, ebusiness, perangkat lunak dan konten, pemberdayaan telematika serta standardisasi dan audit aplikasi telematika;  Penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur di bidang egovernment, e-business, perangkat lunak dan konten, pemberdayaan telematika serta standardisasi dan audit aplikasi telematika;  Pembangunan, pengelolaan dan pengembangan 
infrastruktur dan manajemen aplikasi sistem informasi pemerintahan pusat dan daerah; Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi; Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Aplikasi Telematika.



Perkembangan Telematika di Indonesia

Ragam bentuk telematika yang dipaparkan disini, tidak terlepas dari perkembangannya di masa lalu. Untuk kasus di Indonesia, perkembangan telematika mengalami tiga periode berdasarkan fenomena yang terjadi di masyarakat. Pertama adalah periode rintisan yang berlangsung akhir tahun 1970-an sampai dengan akhir tahun 1980-an. Periode kedua disebut pengenalan, rentang wktunya adalah tahun 1990-an, dan yang terakhir adalah periode aplikasi.Periode ketiga ini dimulai pada tahun 2000.


1. Periode Rintisan

Penggunaan teknologi telematika oleh masyarakat Indonesia masih terbatas. Sarana kirim pesan seperti yang sekarang dikenal sebagi email dalam suatu group, dirintis pada tahun 1980-an. Mailinglist (milis) tertua di Indonesia dibuat oleh Jhhny Moningka dan Jos Lukuhay, yang mengembangkan perangkat “pesan” berbasis “unix”, “ethernet”, pada tahun 1983, persis bersamaan dengan berdirinya internet sebagai protokol resmi di Amerika Serikat. Pada tahun-tahun tersebut, istilah “unix”, “email”, “PC”, “modem”, “BBS”, “ethernet”, masih merupakan kata-kata yang sangat langka.

Periode rintisan telematika ini merupakan masa dimana beberapa orang Indonesia belajar menggunakan telematika, atau minimal mengetahuinya. Tahun 1980-an, teleconference terjadwal hampir sebulan sekali di TVRI (Televisi Republik Indonesia) yang menyajikan dialog interaktif antara Presiden Suharto di Jakarta dengan para petani di luar jakarta, bahkan di luar pulau Jawa.

2. Periode Pengenalan

Internet masuk ke Indonesia pada tahun 1994, dan milis adalah salah satu bagian dari sebuah web. Penggunanya tidak terbatas pada kalangan akademisi, akan tetapi sampai ke meja kantor. ISP (Internet Service Provider) pertama di Indonesia adalah IPTEKnet, dan dalam tahun yang sama, beroperasi ISP komersil pertama, yaitu INDOnet.

Dua tahun keterbukaan informasi ini, salahsatu dampaknya adalah mendorong kesadaran politik dan usaha dagang. Hal ini juga didukung dengan hadirnya televise swasta nasional, seperti RCTI (Rajawali Citra Televisi) dan SCTV (Surya Citra Televisi) pada tahun 1995-1996.

Teknologi telematika, seperti computer, internet, pager, handphone, teleconference, siaran radio dan televise internasional – tv kabel Indonesia, mulai dikenal oleh masyarakat Indonesia. Periode pengenalan telematika ini mengalami lonjakan pasca kerusuhan Mei 1998.

3. Periode Aplikasi

Padaawal era millennium, teknologi mobile phone begitu cepat pertumbuhannya. Bukan hanya dimiliki oleh hampir seluruh lapisan masyarakat Indonesia, fungsi yang ditawarkan terbilang canggih. Muatannya antara 1 Gigabyte, dapat berkoneksi dengan internet juga stasiun televise, dan teleconference melalui 3G. Teknologi computer demikian, kini hadir dengan skala tera (1000 Gigabyte), multi processor, multislot memory, dan jaringan internet berfasilitas wireless access point. Bahkan, pada café dan kampus tertentu, internet dapat diakses dengan mudah, dan gratis.





SUMBER :
[1] http://ideskoro.wordpress.com/2012/10/07/tugas-1-pengantar-telematika/
[2] http://siraith.files.wordpress.com/2011/02/sejarah-telematika.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar