Peer to Peer
P2P merupakan singkatan dari Peer-to-Peer (bahasa
Inggris) atau teknologi dari “ujung” ke “ujung” pertama kali di luncurkan dan
dipopulerkan oleh aplikasi-aplikasi “berbagi-berkas” (file sharing) seperti
Napster dan KaZaA. Pada konteks ini teknologi P2P memungkinkan para pengguna
untuk berbagi, mencari dan mengunduh berkas.
Sistem P2P yang sebenarnya adalah suatu sistem yang tidak hanya menghubungkan “ujung” satu dengan lainnya, namun ujung-ujung ini saling berhubungan secara dinamis dan berpartisipasi dalam mengarahkan lalu lintas komunikasi informasi-, pemrosesan-, dan penugasan pembagian bandwidth yang intensif, dimana bila sistem ini tidak ada, tugas-tugas ini biasanya diemban oleh server pusat.
Aplikasi P2P yang sebenarnya
memerlukan satuan tim-tim kecil dengan ide cemerlang untuk mengembangkan
perangkat lunak dan bisnis-bisnis yang mungkin dilakukan oleh perangkat
tersebut – dan mungkin saja bisa membuat perusahaan besar yang sudah ada gulung
tikar. P2P yang sebenarnya, bila diaplikasikan pada pasar yang sudah matang dan
stabil adalah teknologi yang "mengganggu".
Jaringan peer-to-peer pun
mulai banyak digemari ketika Microsoft merilis sistem
operasi Windows for Workgroups, meski sebelumnya
sistem operasi MS-DOS (atau
IBM PC-DOS) dengan perangkat MS-NET (atau PC-NET)
juga dapat digunakan untuk tujuan ini. Karakteristik kunci jaringan tersebut
adalah dalam jaringan ini tidak terdapat sebuah server pusat yang mengatur
klien-klien, karena memang setiap komputer bertindak sebagai server untuk
komputer klien lainnya. Sistem keamanan yang ditawarkan oleh metode ini
terbilang lebih rendah dibandingkan dengan metode klien/server dan manajemen
terhadapnya pun menjadi relatif lebih rumit.
Konsep ini pun kemudian
berevolusi pada beberapa tahun terakhir, khususnya ketika jaringan Internet
menjadi jaringan yang sangat besar. Hal ini mulai muncul kira-kira pada akhir
dekade 1990-an, di saat banyak pengguna Internet mengunduh banyak berkas musik mp3 dengan menggunakan
metode peer-to-peer dengan menggunakan program Napster yang
menuai kritik pedas dari industri musik, seperti halnya Metallica dan
banyak lainnya. Napster, pada saat dituntut oleh para pekerja industri musik,
dikatakan memiliki anggota lebih dari 20 juta pengguna di seluruh dunia.
Selanjutnya beberapa aplikasi juga dibuat dengan menggunakan konsep ini: eDonkey, Kazaa, BitTorrent,
dan masih banyak lainnya. Meski banyak aplikasi peer-to-peer ini digunakan oleh
pengguna rumahan, ternyata sistem ini juga diminati oleh banyak perusahaan
juga.
Keuntungan
1. Antar komputer dalam jaringan dapat saling
berbagi-pakai fasilitas yang dimilikinya seperti: harddisk, drive, fax/modem,
printer
2. Biaya operasional relatif lebih murah dibandingkan
dengan tipe jaringan client-server, salah satunya karena tidak memerlukan
adanya server yang memiliki kemampuan khusus untuk mengorganisasikan dan
menyediakan fasilitas jaringan.
3. Kelangsungan kerja jaringan tidak tergantung pada satu
server. Sehingga bila salah satu komputer / peer mati atau rusak, jaringan
secara keseluruhan tidak akan mengalami gangguan.
Kerugian
1. Troubleshooting jaringan relatif lebih sulit, karena
pada jaringan tipe peer to peer setiap komputer dimungkinkan untuk terlibat
dalam komunikasi yang ada. Di jaringan client-server, komunikasi adalah antara
server dengan workstation
2. Unjuk kerja lebih rendah dibandingkan dengan jaringan
client- server, karena setiap komputer / peer isamping harus mengelola emakaian
fasilitas jaringan juga harus mengelola pekerjaan atau aplikasi sendiri.
3. Sistem keamanan jaringan ditentukan oleh masing-masing
user dengan mengatur masing- masing fasilitas yang dimiliki
4. Karena data jaringan tersebar di masing-masing komputer
dalam jaringan, maka backup harus dilakukan oleh masing- masing komputer
tersebut.
Client - Server
Klien-server atau client-server merupakan
sebuah paradigma dalam teknologi informasi yang merujuk kepada
cara untuk mendistribusikan aplikasi ke dalam dua pihak: pihak klien dan pihak
server.
Dalam model klien/server, sebuah
aplikasi dibagi menjadi dua bagian yang terpisah, tapi masih merupakan sebuah
kesatuan yakni komponen klien dan komponen server. Komponen klien juga sering
disebut sebagai front-end, sementara komponen server disebut sebagai back-end.
Komponen klien dari aplikasi tersebut dijalankan dalam sebuah workstation dan
menerima masukan data dari pengguna. Komponen klien tersebut akan menyiapkan
data yang dimasukkan oleh pengguna dengan menggunakan teknologi pemrosesan
tertentu dan mengirimkannya kepada komponen server yang dijalankan di atas
mesin server, umumnya dalam bentuk requestterhadap beberapa layanan yang
dimiliki oleh server. Komponen server akan menerima request dari klien, dan
langsung memprosesnya dan mengembalikan hasil pemrosesan tersebut kepada klien.
Klien pun menerima informasi hasil pemrosesan data yang dilakukan server dan
menampilkannya kepada pengguna, dengan menggunakan aplikasi yang berinteraksi
dengan pengguna.
Sebuah contoh dari aplikasi
client / server sederhana adalah aplikasi web yang didesain dengan menggunakan Active Server Pages (ASP) atau PHP. Skrip PHP atau ASP
akan dijalankan di dalam web server (Apache atau Internet Information Services), sementara
skrip yang berjalan di pihak klien akan dijalankan oleh web browserpada
komputer klien. Klien-server merupakan penyelesaian masalah pada software yang
menggunakan database sehingga setiap komputer tidak perlu diinstall database,
dengan metode klien-server database dapat diinstal pada suatu komputer sebagai
server dan aplikasinya diinstal pada client.
Keuntungan
1. Memberikan keamanan yang lebih baik
2. Lebih mudah pengaturannya bila networknya besar
karena administrasinya disentralkan
3. Semua data dapat dibackup pada satu lokasi sentral
Kerugian
1. Membutuhkan software NOS yang mahal
contoh : NT atau serverWindows 2000, XP, Novell,
UNIX
2. Membutuhkan hardware yang lebih tinggi dan mahal
untuk mesin server
3. Membutuhkan administrator yang professional
4. Mempunyai satu titik lemah jika menggunakan satu server,
data user menjadi tak ada jika server mati
Client / Server
a. Hanya pengguna yang mendapat izin dari server yang
dapat mengakses jaringan.
b. Penyimpanan file terpusat.
c. Keamanan diataur secara terpusat oleh server.
d. Penginstalan dan pemeliharaan lebih rumit.
e. Biaya cenderung lebih tinggi.
f. Tingkat keamanan dapat diatur setinggi mungkin.
Peer-to-peer
a. Setiap pengguna dapat berhubungan ke jaringan.
b. Tempat penyimpanan file tidak terpusat.
c. Keamanan diatur oleh setiap pengguna.
d. Penginstalan dan pemeliharaan dilakukan dengan cara
yang mudah.
e. Biaya operasional lebih rendah.
f. Tingkat keamanan rendah.
SUMBER :
[1] http://id.wikipedia.org/wiki/P2P
[2] http://marwantorozone.blogspot.com/2010/11/yang-dimaksud-jaringan-peerto-peer.html
[3] http://id.wikipedia.org/wiki/Klien-server
[4] http://duniafeb.blogspot.com/2011/04/perbedaan-clientserver-dengan-peer-to.html
[5] http://id.scribd.com/doc/44968643/Kelebihan-Client-Server
Tidak ada komentar:
Posting Komentar