Penduduk atau warga suatu negara atau
daerah bisa didefinisikan menjadi dua:
1.
Orang yang tinggal di daerah tersebut
2.
Orang yang secara hukum berhak tinggal di
daerah tersebut. Dengan kata lain orang yang mempunyai surat resmi untuk
tinggal di situ. Misalkan bukti kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal di
daerah lain.
Dalam sosiologi, penduduk
adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu.
Masalah - masalah kependudukan
dipelajari dalam ilmu Demografi. Berbagai aspek perilaku menusia
dipelajari dalam sosiologi, ekonomi, dan geografi. Demografi
banyak digunakan dalam pemasaran, yang berhubungan erat dengan unit-unit
ekonmi, seperti pengecer hingga pelanggan potensial.
Pertumbuhan penduduk adalah
perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai
perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan "per
waktu unit" untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan
penduduk merujuk pada semua spesies, tapi selalu mengarah pada manusia,
dan sering digunakan secara informal untuk sebutan demografi nilai
pertumbuhan penduduk, dan digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk
dunia.
Pertumbuhan
Penduduk Indonesia Mengkhawatirkan
Laju pertumbuhan penduduk
Indonesia sebesar 1,49 persen dinilai sudah mengkhawatirkan. Angka ini naik
dari periode sebelumnya, 1990 - 2000 yang mencatat laju pertumbuhan 1,45
persen.
"Kita semula memperkirakan laju pertumbuhan bisa ditekan hampir 1 persen," kata Deputi Bidang Statistik Sosial Badan Pusat Statistik Wynandin Imawan dalam seminar al Dimensi Penduduk dan Pembangunan Berkelanjutan, di Hotel Redtop, Jakarta, Selasa (19/10)
Wynandin mengatakan, peningkatan laju pertumbuhan dari 1,45 persen menjadi 1,49 persen dalam periode tahun 2000-2010, merupakan laju pertembahan penduduk yang luar biasa. "Kenaikan 0,04 persen dengan pengkali jumlah penduduk 237 juta adalah luar biasa," katanya.
Dari hasil sensus penduduk 2010, jumlah penduduk Indonesia mencapai 237,56 juta jiwa. Dengan komposisi laki-laki 119,51 juta dan perempuan 118,05 juta jiwa. Ini menempatkan Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat setelah Cina, India dan Amerika Serikat.
Dengan data seperti itu, kata Wynandin tampaknya pemerintah perlu kembali menengok kebijakan Keluarga Berencana yang dinilai mampu menekan laju pertumbuhan dari 2,32 persen pada tahun 1971-1980 menjadi 1,97 persen pada tahun 1980-1990.
"Penurunan ini harus diakui berkat kebijakan KB," katanya.
Menurut Wynandin apabila laju pertumbuhan ini tidak ditekan, dikhawatirkan laju pertumbuhan penduduk di tahun-tahun mendatang bisa menyentuh 1,5 persen.
Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah
sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup
(atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara
individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata
"masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak.
Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan
antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang
interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat
digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu
komunitas yang teratur.
Suku Bajau
Sejarah Singkat Suku Bajau
Salah
satu suku laut terbesar di Indonesia adalah suku Bajau, sampai sekarang tidak
diketahui secara pasti asal suku ini. Beberapa sumber menyebutkan Masyarakat Bajau
dari kepulauan Sulu di Filipina selatan, kepulauan Riau ataupun kepulauan
Maluku.
Terkenal
sebagai suku laut karena suku Bajau menghabiskan hampir seluruh hidupnya diatas
laut. Mereka adalah para penjelajah lautan sama seperti suku Tar-Tar yang
berpindah-pindah mengikuti cuaca yang baik. Masyarakat Bajau juga berpindah
mengikuti cuaca. Mereka ke darat hanya mencari kebutuhan dapur, menjual hasil
tangkapan ikan dan memperbaiki perahu, selebihnya di habiskan di lautan.
Asal Mula Suku Bajau
Beberapa
kemungkinan asal muasal Suku Bajau :
- Sulu, Filipina. Suku-suku di Kalimantan berasal dari Filipina yang berpindah pada masa prasejarah. Bajau muslim merupakan suku terakhir yang berpindah dari utara Kalimantan ke pesisir Kalimantan selatan, Kalimantan timur dan pulau-pulau sekitarnya.
- Kepulaun Riau. Suku Bajau datang dari Riau karena mengikuti pendakwah muslim dan berkembang serta menyebar sampai ke Kalimantan dan Sulawesi.
- Barat daya semenanjung Sulawesi. Masyarakat Bajau banyak bermukim di sekitar pemukiman Bugis dan Makasar. Dari teluk Bone ke selat Tiara dan Butung, pulau Wowoni dan teluk Kendari, serta kepulauan Sabalangka dan teluk Tomori adalah daerah jelajahan suku Bajau.
- Yunan. Bajau merupakan salah satu suku dari generasi Melayu Deutro dari ras Malayan Mongoloid (Melayu muda yang datang dari Yunan ke Asia Tenggara). Suku Bajau menyebar disekitar Asia Tenggara.
Kehidupan Suku Bajau
Masyarakat
Bajau menyebar dari kepulauan Riau, Jambi, Sabah, Malaysia, Maluku, Sulawesi,
NTT, pulau Komodo. Selain di Indonesia dan Malaysia mereka juga berada di
Thailand, Vietnam, Brunai, Myanmar, Maldives, Afrika Selatan. Beberapa pendapat
mengatakan bahwa penduduk melayu di Madagaskar adalah keturunan suku Bajau.
Wong
Kambang, Waju, Turijene merupakan sebutan bagi suku Bajau. Karena hidup mereka
di laut, orang-orang Bajau ini adalah perenang dan penyelam yang handal. Mereka
dididik dari belia untuk mengenal laut dan menggunakan harpoon (semacam tombak
ikan). Suku Bajau berkomunikasi dengan menggunakan
bahasa Sama-Bajau (terdapat lebih dari 20 macam dialek bahasa Bajau).
Suku
Bajau terbagi ke dalam dua kelompok suku yaitu Bajau laut (Pala’u)
dan Bajau darat (Samah). Bajau Samah merupakan pemeluk agama Islam. Sedangkan
Bajau laut memeluk berbagai macam agama, diantaranya Islam, Kristen dan tidak
beragama.
Sampai
saat ini sangat sulit mengetahui populasi masyarakat Bajau. Kehidupannya yang
selalu berpindah-pindah inilah, susah menaksir jumlah mereka.
Grebeg
Syawal, Sedekah Bumi Keraton Yogyakarta
Bagi warga
Yogyakarta, perayaan Idul Fitri tak hanya dirayakan dengan acara temu keluarga
besar atau saling bermaaf-maafan. Hari kemenangan umat Islam ini
dirayakan secara meriah oleh seluruh masyarakat Yogyakarta baik
penduduk asli maupun wisatawan dengan upacara Grebeg Syawal.
Perayaan Grebeg
Syawal di Yogyakarta digelar guna menyambut 1 Syawal yang bertepatan dengan
perayaan Idul Fitri. Grebeg ini merupakan grebeg kedua di tahun ini setelah
Grebeg Mulud dilakukan. Grebeg Mulud adalah peringatan kelahiran Nabi Muhammad
SAW.
Prosesi grebeg
dilakukan dengan membawa gunungan berisi hasil bumi dari Keraton
Yogyakarta menuju Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta. Setelah dibacakan doa, gunungan
diarak menuju Alun-Alun Utara dan disambut dengan tembakan salvo.
Selanjutnya
gunungan yang dikenal dengan nama Gunungan Lanang ini akan diperebutkan oleh
masyarakat yang hadir. Menurut kepercayaan, mereka yang berhasil
memperoleh hasil bumi dari gunungan akan mendapatkan berkah dari Yang Maha
Kuasa.
Tradisi yang dilaksanakan
secara turun temurun ini tidak lepas dari pengaruh Islam di Jawa.
Grebeg ini merupakan wujud ucapan terima kasih pada Tuhan karena
telah berhasil menjalankan ibadah puasa selama 1 bulan, juga sebagairitual dalam menyambut
tahun baru Hijriah atau Islam.
Tradisi yang
menjadi salah satu keistimewaan Yogyakarta ini akhirnya bisa menunjukkan bahwa
keraton Yogyakarta tak sekedar menjalankan fungsi negara,melainkan juga fungsi
keagamaan. Keistimewaan tradisi ini pun terlihat ketika masyarakat bisa
menyaksikan langsung para abdi dalem keraton yang membawa gunungan ini.
SUMBER :
[1] http://id.wikipedia.org/wiki/Penduduk
[2] http://id.wikipedia.org/wiki/Pertumbuhan_penduduk
[3] http://www.tempo.co/read/news/2010/10/19/173285658/Pertumbuhan-Penduduk-Indonesia-Mengkhawatirkan
[4] http://www.anneahira.com/masyarakat.htm
[5] http://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakat
[6] http://mizan.com/news_det/grebeg-syawal-sedekah-bumi-keraton-yogyakarta.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar